Friday, December 14, 2012

Tiga Halangan Menuju Saint Jean Pied de Port!

Saint-Jean-Pied-de-Port, disingkat SJPdP, adalah penginapan pertama
sebelum memulai perjalanan ini. Terletak di selatan Perancis, kota ini
secara historis merupakan tempat berkumpul orang Perancis yang hendak
memulai El Camino. Untuk mencapai kota ini tidaklah mulus, kami
menemui 3 hambatan. Pertama, terjadi kesalahan pada mesin pencetak
tiket kereta api, sehingga kami harus membeli tiket baru antara
Lourdes ke SJPdP. Kedua, setelah mendapatkan tiket baru, ternyata kami
telat datang di stasiun keberangkatan Lourdes, sehingga kami harus
menunda sehari keberangkatannya. Ketiga, ketika kami sudah mampu
berangkat ke SJPdP dari Lourdes, kereta api hanya mengantar sampai
kota Bayonne, karena tanah longsor di antara Bayonne dan SJPdP tidak
memungkinkan untuk perjalanan kereta api dengan selamat. Namun, ketiga
hambatan ini memiliki berkat di balik batu. Keterlambatan kami
memungkinkan kami untuk kembali menemui Bunda Maria ketika langit
masih terang, dan mendapatkan kesempatan langka untuk dibasuh di kolam
penyembuhan. Lagipula, tiket dapat ditukar untuk kereta hari
berikutnya hanya menambah sedikit euro. Kerusakan mesin tiket memberi
kami kesempatan interaksi dengan petugas ramah di SJPdP, yang dengan
senang hati membantu mengembalikan uang yang menjadi hak milik kami.
Keramahan seperti ini akan banyak dijumpai dalam perjalanan, dan kami
akan sangat membutuhkan pertolongan orang-orang lokal. Tentang kereta
api yang tidak beroperasi antara Bayonne dan SJPdP, ternyata kereta
api memberi layanan pengganti berupa bus, yang memungkinkan kami untuk
menyusuri jalan-jalan melalui kota-kota di antara pegunungan Pyrénées,
menyaksikan pertama kalinya panorama mencengangkan campuran pegunungan
kuning (karena pohon-pohon mulai meranggas) dan latar belakang
gunung-gunung bersalju. Pemandangan ini menciptakan getaran hati "aku
sungguh orang asing di tempat ini. Aku akan memotong gunung-gunung ini
untuk mencapai Spanyol. Ternyata gambar-gambar di permainan puzzle itu
sungguh ada. Terima kasih Tuhan, dan temanilah kami dalam keasingan
ini".

No comments:

Post a Comment