Dua malam yang lalu kami sampai di desa El Burgo Ranero. Albergue yang
kami tempati terdiri dari 2 lantai. Lantai atas adalah kamar-kamar
untuk bunk-beds. Lantai bawah adalah ruang dapur, kamar mandi-wc,
kamar makan dengan meja panjangnya, lemari berisi kumpulan buku-buku
koleksi empunya albergue, dan ruang bersama di mana terletaklah tungku
api. Tungku api ini adalah satu-satunya pemanas di rumah itu. Tidak
ada pemanas di lantai 2, sehingga sudah pasti kalau malam kami harus
dibangunkan dengan udara minus 3 derajat di tengah lelap. Akhirnya,
untuk menghangatkan sementara, kami berkumpul di bawah di depan
kobaran api kayu bakar yang ditumpuk dalam tungku. Kalau tidak ada
bahan yang dibicarakan, masih banyak yang bisa dilakukan dalam ruang
itu. Misalnya, membaca informasi-informasi yang berhubungan dengan El
Camino Santiago, seperti jarak El Burgo Ranero ke kota-kota tujuan
lain. Kebetulan di sebuah sudut tersembunyi, aku menemukan puisi
cantik, yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Spanyol, Jerman, dan
Perancis. Puisi pendek ini menggambarkan dengan tepat perjalanan kami
yang panjang ini.
The Way of Saint James
is dust and mud, sun and rain,
trod by pilgrims in their thousands
for more than a thousand years.
Pilgrim, whose voice is calling you?
What hidden force leads you on?
Not the stars of the Milky Way,
nor the lure of great cathedrals.
It's not the wild heart of Navarre,
nor the rich Riojan wines,
nor the shellfish of Galicia,
nor the broad Castilian fields.
Pilgrim, whose voice is calling you?
What hidden force leads you on?
Not the people on your way,
nor the customs of the land.
Not the history or the culture.
Not the cock of La Calzada,
nor the palace of Gaudí,
nor the castle of Ponferrada.
All this I see with pleasure
and, having seen, pass by.
But for me the voice that calls
comes, I feel, from deep inside.
The force that drives me on
I can never explain or show.
The force that draws me to it
only the One above can know.
-Eugenio Garibay-
No comments:
Post a Comment