Ketika kutulis laporan kali ini, kami sebenarnya sedang berada di
Pamplona, di sebuah gedung yang tampaknya adalah bekas gereja, di kota
yang terkenal dengan festival San Fermin itu; dan akan lebih
diperjelas lagi pada tulisan mengenai Pamplona. Yang ingin kubagi
adalah pemberhentian pertama di Roncesvalles, sebuah kota kecil di
atas gunung yang diselimuti salju putih yang tebal. Perjalanan menuju
ke puncak ini sungguhlah gila, dan orang bilang perjalanan dari Saint
Jean Pied de Port (perjalanan pertama) adalah yang paling menguras
tenaga. Di puncak gunung, di Roncesvalles ini, aku sampai pada saat
matahari hendak terbenam. Tampaknya ini adalah semacam tempat liburan,
seperti ski resort bagi penduduk lokal. Dengan latar belakang gunung
berwarna oranye, salju, dan gereja, tempat kecil ini hanya muncul
dalam alam mimpi. Semua bangunan terliput dalam jangkauan pandangan
mata. Di kota ini, di hari pertama perjalanan kami, kami sudah
meninggalkan Perancis dan memasuki Spanyol. Oleh karena itu di
satu-satunya bar di sini, aku memesan secangkir kopi dan roti isi
dengan mempraktekkan pertama kalinya bahasa Spanyol yang selama ini
kupelajari. Lalu dilanjut dengan misa, tentu karena ini hari Minggu,
di gereja dengan dipimpin oleh 4 pastor. Umatnya? Cuma ada 9 termasuk
aku. Tapi ke-4 pastor ini memberi doa dan berkat untuk keselamatan
para peziarah, membuat kami merasa didukung. Untuk hari-hari
berikutnya, dukungan ini semakin nyata dengan perjumpaan kami dengan
penduduk lokal yang menyapa "¡Buen Camino!"
No comments:
Post a Comment